Unik! Ternyata Tubuh Manusia Dapat Mengeluarkan Cahaya!
SiGMANia, tahukah kalian ternyata tubuh manusia dapat mengeluarkan cahaya sendiri? Hal ini mungkin terdengar seperti fiksi ya? Tapi ternyata, ini merupakan kemampuan nyata yang pernah dibuktikan langsung oleh para peneliti di Jepang.
Mari kita cek faktanya!
Uniknya, ternyata tubuh manusia dapat mengeluarkan cahaya dengan sendirinya, namun tidak dapat dilihat secara kasat mata. Dikutip dari Journal The Application and Trend Of Ultra Weak Photon Emission In Biology and Medicine oleh Jinxin Du , bahwa cahaya tersebut dikenal dengan Bioluminescence atau Biophoton Emission . Biophoton Emission adalah pelepasan foton cahaya ultraviolet yang tampak sangat lemah dari sel hidup, dimana sel tersebut berbeda dari bioluminesensi. Ini adalah fenomena yang melibatkan foton cahaya ultra-lemah yang dipancarkan oleh sel hidup, dan semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa sel-sel memancarkan foton-foton ini. Karena intensitasnya yang sangat lemah, bahkan -1.000 kali lebih redup dari yang bisa dilihat oleh mata manusia. Makanya, kita tidak bisa melihat langsung tanpa alat khusus untuk mendeteksi cahaya yang dipancarkan oleh Bhiopoton tersebut.
Hal ini terjadi karena cahaya pada tubuh manusia berasal dari proses oksidasi metabolik di dalam sel, terutama saat mitokondria menghasilkan ATP. Kemudian dilanjutkan dengan radikal bebas berinteraksi dengan molekul lain, melepaskan foton, dan proses perbaikan DNA. Fenomena ini disebut dengan Bioluminescence manusia.
Para peneliti menggunakan kamera yang sangat sensitif untuk menangkap cahaya ultra-lemah ini. Ilmuwan berhasil menangkap pancaran cahaya ini, terutama dari area wajah, leher, dan tangan. Menariknya, cahaya dapat terlihat sangat terang pada jam 4 sore.
Nah SiGMANia, hal ini berhubungan dengan metabolisme tubuh yang mengikuti Irama Sirkadian. Saat metabolisme naik, produksi foton dalam tubuh juga meningkat.
Cahaya ini juga dapat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan seseorang. Ketika orang sedang stres atau kelelahan cenderung memancarkan lebih sedikit Biophoton dibandingkan dalam keadaan sehat dan senang, atau bisa disebut lebih redup dibandingkan biasanya. Ini karena tingkat radikal bebas serta proses oksidasi dalam tubuh berperan dalam hal intensitas cahaya yang dihasilkan.
Aktivitas sehari-hari juga ikut berpengaruh dalam hal ini. Misalnya setelah berolahraga atau makan, tubuh mungkin memancarkan lebih banyak Biophoton karena meningkatnya proses metabolik . Sementara itu, bagian tubuh seperti wajah dan tangan cenderung lebih “bersinar” karena memiliki aktivitas yang tinggi.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa pola pancaran Biophoton setiap orang itu berbeda dan unik, seperti halnya sidik jari. Beberapa peneliti juga sedang mengembangkan teknologi yang dapat memanfaatkan “tanda tangan cahaya” untuk mendeteksi dini gangguan kesehatan, bahkan sebelum gejala fisik muncul.
Jadi, begitulah SiGMANia. Meski hanya dapat dilihat dengan alat khusus, tetapi tubuh kita memiliki “Cahaya Rahasia” yang tersembunyi.
Penulis: Mg_Delis
Editor: Nabel
Post Comment