Terburu-Buru Saat Makan? Awas, Tubuhmu Bisa Kena 3 Masalah Ini!
Makan cepat mungkin dianggap hal sepele dan sering dilakukan di tengah padatnya jadwal kuliah atau kerjaan yang menumpuk. Tapi tahu tidak, kebiasaan kecil ini bisa jadi penyebab gangguan kesehatan yang cukup serius loh, SiGMAnia. Tanpa disadari, makan terburu-buru bisa memicu masalah pencernaan seperti GERD, bikin berat badan naik, bahkan meningkatkan risiko sindrom metabolik.
Yuk, SiGMAnia, kenali lebih dalam sebelum jadi kebiasaan yang merugikan bagi tubuh kita!
Penelitian berjudul “Lifestyle Intervention for Gastroesophageal Reflux Disease,” oleh Yuan dkk, menunjukkan bahwa makan terlalu cepat dapat memicu gangguan pencernaan seperti GERD. Makanan yang tidak terkunyah dengan baik bisa menyebabkan tekanan berlebih di lambung dan memperlambat proses pengosongan, sehingga memicu naiknya asam lambung.
Selain itu, berbagai studi lain juga mengaitkan kebiasaan makan cepat dengan risiko berat badan berlebih dan sindrom metabolik. Berikut tiga masalah kesehatan yang sering muncul akibat makan terlalu cepat:
1. Pemicu GERD
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi saat asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala seperti dada terasa panas, perih di ulu hati, mual, hingga mulut terasa pahit.
Salah satu pemicu yang sering luput dari perhatian adalah makan terlalu cepat. Dalam penelitiannya Yuan dkk, juga menyebutkan bahwa makanan yang masuk ke lambung dalam jumlah besar dan belum terkunyah sempurna dapat meningkatkan tekanan berlebih, memperlambat pengosongan lambung, dan memicu asam lambung naik.
Jika kebiasaan ini terus berlangsung, GERD bisa berkembang menjadi kondisi serius, seperti luka dan penyempitan kerongkongan, bahkan berisiko menyebabkan kanker jika tidak ditangani dengan tepat.
2. Berat Badan Naik Tanpa Disadari
Tak hanya bikin lambung tersiksa, makan cepat juga bikin berat badan sulit dikendalikan. Menurut penelitian berjudul “Efek Perilaku Mengunyah terhadap Indeks Massa Tubuh,” oleh Maharsi dkk, dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, ditemukan bahwa semakin cepat seseorang mengunyah, semakin besar kemungkinan mengalami kelebihan berat badan. Hal ini karena tubuh membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mengirim sinyal kenyang ke otak.
Kalau kamu makan terburu-buru, otak belum sempat merasa kenyang, tapi kamu sudah terlanjur makan terlalu banyak. Akibatnya, kalori berlebih disimpan sebagai lemak yang akhirnya memicu kenaikan berat badan secara perlahan.
3. Risiko Sindrom Metabolik
Dilansir dari laman resmi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (UNAIR), makan cepat juga dikaitkan dengan sindrom metabolik dan resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Risiko ini bahkan bisa meningkat hingga 2,5 kali lipat jika kebiasaan tersebut tidak dihentikan.
Nah, supaya tubuh tetap sehat dan tidak mudah terkena tiga masalah di atas, yuk mulai pelan-pelan ubah pola makanmu. Luangkan waktu minimal 15–20 menit saat makan, kunyah makanan dengan tenang, dan hindari distraksi seperti main ponsel atau bekerja sambil makan, serta tidak langsung rebahan setelah makan, beri jeda satu hingga dua jam agar pencernaan bisa bekerja optimal. Biasakan makan secukupnya dan usahakan punya jam makan yang teratur.
Ingat, makan bukan sekadar memenuhi perut, tapi juga soal merawat tubuh. Jadi mulai sekarang, biasakan makan dengan lebih santai dan fokus. Nikmati setiap suapan, karena makan pelan-pelan bukan cuma bikin perut nyaman, tapi juga membantu tubuh untuk tetap sehat dalam jangka panjang.
Penulis: Mg_Ainun
Editor: Frida
Post Comment