Stasiun TV Dikecam, Prestasi Gregoria Justru Dianggap “Giveaway”

Salah satu stasiun televisi nasional ramai dibincangkan terkait narasi yang dianggap tidak etis sehingga membuat masyarakat berasumsi negatif. Prestasi yang diraih oleh atlet cabang olahraga (cabor) bulu tangkis tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, dengan raihan medali perunggu pada Olimpiade Paris 2024, dikecam sebagai “giveaway.”

Pernyataan “giveaway” tersebut tidak pantas disiarkan, karena pada kenyataannya, pebulu tangkis asal Spanyol, Carolina Marin, dipastikan tidak bisa melanjutkan pertandingan dengan alasan cedera, sehingga tidak dapat melanjutkan pertandingan selanjutnya.

Di sisi lain, berdasarkan Kode Etik Jurnalis Televisi Indonesia Bab 3 Pasal 5 tentang cara pemberitaan, disebutkan bahwa “Jurnalis televisi Indonesia harus selalu mengevaluasi informasi semata-mata berdasarkan kelayakan berita, dan menolak sensasi.”

Tentunya, sebagai stasiun televisi nasional terkenal, berita yang disajikan seharusnya menggunakan bahasa yang santun dan patut, serta tidak menimbulkan huru-hara, sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan menyampaikan fakta berita secara jelas, seharusnya tidak membuat orang lain berasumsi negatif terhadap berita yang dibuat.

Seharusnya, sebelum narasi tersebut ditayangkan, pihak stasiun televisi melakukan koreksi agar tidak menimbulkan kesenjangan. Permintaan maaf sebaiknya juga ditujukan langsung kepada Gregoria Mariska Tunjung.

Padahal, masih banyak pilihan narasi lain seperti yang digunakan oleh media lainnya. Sebagai stasiun televisi, sebaiknya memberikan apresiasi kepada Gregoria Mariska Tunjung atas pencapaian yang ia raih di cabang olahraga bulu tangkis tunggal putri.

Tentunya, stasiun televisi tersebut tidak mengulangi kesalahan yang sama agar reputasi mereka tidak buruk di mata publik. Sebab, untuk mencapai babak perebutan tempat ketiga, dibutuhkan perjuangan yang tidak singkat, dan itu adalah sebuah prestasi yang patut dibanggakan.

Penulis: Mg_Andika
Editor: Naila

Post Comment