Letusan Dahsyat Krakatau 1883 Teror Abu dan Tsunami di Banten

27 Agustus 1883 Gunung Krakatau mengalami letusan dahsyat, yang tercatat sebagai salah satu peristiwa vulkanik paling hebat dalam sejarah dunia. Di mana Gunung Krakatau meletus dengan ledakan paling hebat yang terekam dalam sejarah.

Mengutip dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM) tahun 2023, suara ledakan terdengar hingga 4.600 kilometer dari pusat letusan. Bahkan, diperkirakan sekitar 1/8 penduduk bumi saat itu mendengar dentuman tersebut.

Saking kuatnya, ledakan tersebut dapat terasa hingga Perth, Australia, dan Rodrigues di Samudra Hindia. Namun, wilayah yang berada lebih dekat dengan lokasi letusan, seperti Banten di pesisir barat Pulau Jawa, mengalami dampak yang jauh lebih mengerikan.

Masyarakat di daerah ini tidak hanya mendengar sekedar suara ledakan, tetapi juga menghadapi kegelapan total akibat abu vulkanik, hujan abu tebal, dan gelombang tsunami yang menghancurkan pemukiman.

Dengan jarak dari Gunung Krakatau ke daerah Banten, terutama Anyer yang hanya sekitar 40 hingga 50 kilometer ke arah tenggara. Wilayah dengan jarak terdekat seperti Anyer dan Caringin, menjadi wilayah paling terdampak.

Selanjutnya, dikutip dari Jurnal Masyarakat dan Budaya, dengan judul Letusan Krakatau 1883: Pengaruhnya Terhadap Geraka Sosial Banten 1888 yang ditulis oleh Erlita Tantri. Dijelaskan bahwa, tsunami yang diakibatkan oleh letusan tersebut telah menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Selain korban jiwa, berbagai aspek kehidupan masyarakat turut hancur mulai dari perkebunan, pertanian, peternakan, pasar, dan fasilitas umum atau infrastruktur lainnya.

Berdasarkan dampak yang ditimbulkan, hal ini menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatan alam yang dilepaskan oleh Krakatau pada saat itu. Banten, yang berada sangat dekat dengan pusat bencana, menjadi saksi bisu langsung dari kehancuran masif yang melanda wilayah tersebut.

Dan pada akhirnya, peristiwa letusan Krakatau 1883 meninggalkan luka mendalam terutama bagi Banten, peristiwa ini tak hanya tercatat sebagai bencana geologi, tetapi juga menjadi bagian penting dalam sejarah, yang tidak mampu dilupakan dengan mudah.

Penulis : Mg_Irma Sadiah
Editor : Davina

Post Comment