Jejak Sejarah Monumen Palagan Lengkong
Monumen Palagan Lengkong terletak di kota Tangerang Selatan, yang didirikan pada tahun 1993 untuk mengenang peristiwa pertempuran Lengkong, yang menyebabkan banyaknya korban pada pertempuran tersebut. Pada Monumen Lengkong terdapat ukiran Taman Daan Mogot yang merupakan nama salah satu TKR (Tentara Keamanan Rakyat) sebagai pemimpin pada pertempuran Lengkong.
Dikutip dari jurnal karya Hanifa Rizky Indriastuty yang berjudul “Daan Mogot Dalam Pertempuran Lengkong Sebagai Suplemen Materi Perjuangan dan Revolusi Mempertahankan Kemerdekaan” pertempuran Lengkong terjadi pada tanggal 25 Januari 1946 yang dipimpin oleh Mayor Daan Mogot, merupakan pertempuran untuk melucuti persenjataan tentara Jepang.
Mayor Daan Mogot dalam pertempuran Lengkong didampingi oleh Letnan Satu Soebijanto Djojohadikoesoemo dan Letnan Satu Soetopo, ketiga perwira ini melakukan perundingan di markas persinggahan Jepang dengan kapten Abe sebagai pemimpin markas Jepang, di luar markas sebagian taruna mulai mengambil senjata milik Jepang dan mengangkutnya ke atas truk. Perundingan di dalam markas masih berlanjut dengan damai, tetapi seketika terdengar bunyi tembakan yang tidak diketahui dari mana, sehingga menjadi pemicu tentara Jepang bereaksi menembaki tentara taruna Militer Akademik Tanggerang.
Ketika tentara Jepang menyerang taruna, mayor Daan Mogot mencoba untuk menghentikan, tetapi dihiraukan dan pertempuran masih berlanjut. Sehingga Mayor Daan Mogot menjadi salah satu korban dari pertempuran yang tewas. Terdapat 34 taruna yang tewas karena pertempuran ini, termasuk Letnan Soetopo dan Letnan Soebijanto juga tewas dalam pertempuran ini.
Sebagian taruna berhasil menyelamatkan diri dari tentara Jepang dan sebagian lagi ditawan di markas. Keesokan harinya, pada tanggal 26 Januari 1946 Jepang sepakat membebaskan tawanan, kemudian korban yang sudah dikubur seadanya akan dimakamkan dengan layak di kompleks markas resimen IV (sekarang menjadi Makam Pahlawan Taruna di Tangerang Selatan).
Terjadinya Perempuran Lengkong pada tanggal 25 Januari 1946 di tetapkan sebagi Hari Bakti Taruna Akademik Militer untuk mengenang perjuangan para pahlawan yang gugur. Mari kita mengenang Pertempuran Lengkong sebagai simbol keberanian dan perjuangan para pahlawan . Dengan memahami sejarah ini, kita menghargai kemerdekaan yang telah diperjuangkan dan berkomitmen untuk melanjutkan semangat perjuangan mereka.
Penulis : Mg_Tisya
Editor : Enjat
Post Comment