Bulan Juli: Dari Julius Caesar hingga Peristiwa Penting Dunia

Bulan Juli, bulan ketujuh dalam kalender Masehi, menyimpan kisah panjang sejak masa Romawi kuno. Nama “Juli” diberikan untuk menghormati Julius Caesar, yang lahir pada 12 Juli. Sebelumnya, bulan ini dikenal sebagai Quintilis, yang berarti bulan kelima, karena saat itu tahun baru dimulai pada bulan Maret.

‎Menurut studi dalam Jurnal Studi Komparasi Sejarah dan Aturan Kalender Tahun Masehi (UIN Mataram) yang ditulis oleh M. Saifullah dkk, sistem kalender Romawi sebelum reformasi mengalami ketidaksesuaian sekitar tiga bulan, akibat tidak mencerminkan hitungan tahun tropik.

Julius Caesar kemudian membenahinya dengan menyusun sistem kalender Julian, yang menetapkan panjang tahun menjadi 365 ¼ hari. Perubahan ini dilakukan pada tahun 46 SM berdasarkan saran astronom sebagai bentuk penghargaan, nama bulan Quintilis diubah menjadi Julius pada tahun 44 SM.

Bulan Juli juga menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam sejarah dunia. Pada 4 Juli 1776, Amerika Serikat mendeklarasikan kemerdekaannya dari Inggris. Berdasarkan arsip nasional AS, peristiwa ini bukan hanya sekadar kelahiran negara baru, tetapi juga menjadi tonggak awal berkembangnya sistem demokrasi modern.

Kemudian pada 14 Juli 1789, terjadi penyerbuan terhadap penjara Bastille Prancis, yang menandai dimulainya Revolusi Perancis. Dalam Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, revolusi ini dikenang karena memperkenalkan konsep kedaulatan rakyat, serta menyebarluaskan paham liberalisme dan demokrasi, yang turut memengaruhi pembentukan hukum internasional.

Hal ini dikuatkan oleh Wulan Sondarika dalam Jurnal Wahana Pendidikan Historis, yang menyatakan bahwa, kelompok borjuis memegang peran penting dalam perubahan sosial dan politik selama revolusi berlangsung.

Di bidang ilmu pengetahuan, ‎Puncak sejarah bulan Juli terjadi pada 20 Juli 1969. Ketika Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjadi manusia pertama yang mendarat di bulan dalam misi Apollo 11. Menurut NASA, momen ini menandai puncak upaya eksplorasi antariksa. Pendaratan ini mewakili supremasi teknologi AS dalam konteks Perang Dingin.

‎Dari segi budaya, bulan Juli juga dipenuhi berbagai festival bersejarah, seperti festival San Fermín di Pamplona dan Festa del Redentore di Venesia, serta Hari Kanada yang dirayakan setiap 1 Juli, memperingati berdirinya negara tersebut pada tahun 1867. Festival-festival ini bukan hanya bentuk perayaan, tapi juga cerminan narasi sejarah dan penguatan identitas nasional.

Beberapa ‎tokoh penting dunia juga lahir di bulan ini, memperkaya jejak sejarah Juli:

‎1. Nelson Mandela, lahir 18 Juli 1918. Simbol perjuangan melawan apartheid di Afrika Selatan.

‎2. Alexander the Great, lahir 20/21 Juli 356 SM penakluk besar dari dunia kuno.

‎3. Ernest Hemingway, lahir 21 Juli 1899 penulis legendaris dan pemenang Nobel sastra.

‎Melalui rangkaian peristiwa, tokoh, dan tradisi yang terekam sepanjang waktu, bulan Juli tidak hanya hadir sebagai penanda waktu, tetapi juga sebagai wadah memori kolektif umat manusia.

Ia menjadi pengingat bahwa sejarah terus bergerak, dan setiap tanggal yang terlewati menyimpan cerita, pelajaran, dan warisan bagi generasi berikutnya. Dari reformasi kalender oleh Julius Caesar, revolusi yang mengguncang dunia, hingga langkah pertama manusia di bulan, semua bermula dan berjejak di bulan Juli.

Penulis: Mg_Saroh
Editor: Davina

Post Comment