Budi Pekerti: Ketika Cyberbullying Meruntuhkan Seorang Guru
Budi Pekerti merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2023, film layar lebar ini menjadi karya kedua Wregas Bhanuteja sebagai sutradara sekaligus pembuat naskah. Tak hanya memberikan sebuah hiburan semata, film budi pekerti mengangkat fenomena perundungan yang marak di media sosial, tentang bagaimana seseorang menghakimi suatu berita tanpa mengetahui validitas dan realita kenyataan terkait berita tersebut.
Tidak sampai disitu, film ini juga banyak mendapatkan penghargaan, salah satunya terpilih sebagai official selection di SXSW (South by Southwest) Sydney 2023 Festival, Australia. Serta, terpilih menjadi film pembuka di Jakarta Film Week (JFW) pada tahun 2023 dan berhasil memperoleh 579.478 penonton selama kurun waktu 43 hari penayangan di bioskop.
Budi pekerti mengisahkan tentang seorang guru BK (Bimbingan Konseling) yang tegas dan bijaksana, Bu Prani namanya yang dibintangi oleh Sha Ine Febriyanti. Awal puncak film ini dimulai saat terjadi suatu peristiwa perdebatan antara Bu Prani dengan pengunjung pasar saat ia sedang mengantri untuk membeli sebuah kue putu. Perdebatan itu dimulai ketika seorang asing mendadak mau mendahuluinya tanpa permisi, merasa tak terima didahului akhirnya perdebatan antara keduanya pun terjadi. Tanpa sepengetahuannya kejadian tersebut terekam oleh seseorang dan kemudian diunggah serta tersebar di media sosial.
Viralnya video rekaman tersebut mampu memutar balik keadaan dalam sekejap kehidupan guru BK yang tegas ini. Makian, celaan, dan berbagai komentar negatif terus menerus ia dapatkan. Tak sampai disitu, bahkan anggota keluarga Bu Prani pun ikut dikecam oleh masyarakat. Alhasil seorang guru BK yang menjadi tulang punggung keluarga nya pun nyaris terancam kehilangan pekerjaannya.
Beberapa hari berselang, video tentang gora salah satu alumni muridnya yang pernah ia berikan hukuman dengan berupa hukuman menggali kuburan pun viral dan tersebar, hal ini pun menjadi penambah citra buruk Bu Prani sebagai seorang guru BK dengan memberikan hukuman yang terkesan aneh.
Kejadian tersebut pun menjadi ancaman bagi Bu Prani, pihak sekolah yang tidak mengetahui alasan sebenarnya Gora datang ke psikolog pun tetap memaksa Bu Prani untuk membuat klarifikasi. Bu Prani menolak tegas untuk melakukan hal tersebut, ia menyadari bahwa video klarifikasi tersebut hanya demi menyelamatkan sekolah bukan untuk memperhatikan kesehatan mental alumni muridnya itu. Atas berat hati pada akhirnya Bu Prani pun mengundurkan diri dan menerima kenyataan tersebut.
Film “Budi Pekerti” ini memberikan pesan moral kepada setiap penontonnya bahwa media sosial juga memiliki sisi negatif yang perlu untuk diperhatikan mulai dari cyberbullying, beredarnya berita-berita hoax dan lain sebagainya. Kita sebagai pengguna media sosial harus lebih pintar dalam memilah informasi dan untuk lebih berhati-hati dalam menilai orang lain hanya berdasarkan potongan kecil informasi yang beredar di media. Karena, akibat kecaman video yang tak sesuai kenyataannya mampu merusak bahkan menghancurkan hidup seseorang.
Penulis: Mg_Dania
Editor: Tiara
Post Comment