5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Garam dan Gula

Gula dan garam merupakan dua bahan masakan yang tak pernah terlewatkan dalam konsumsi makanan sehari-hari. Kedua bahan masakan tersebut, mampu menambah cita rasa manis sekaligus gurih, sehingga membuat hidangan terasa lezat.
Namun, perlu diketahui bahwa mengonsumsi gula dan garam secara berlebihan nyatanya dapat menyebabkan masalah kesehatan yang cukup serius.
Menurut jurnal “Gambaran Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak (Minyak) pada Anak Sekolah” yang ditulis oleh Kristiawan Prasetyo Agung Nugroho menjelaskan kelebihan konsumsi gula, garam, dan lemak di dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai kondisi yang merugikan, seperti diabetes, peningkatan tekanan darah secara drastis juga peningkatan pada berat badan.
Nah, Oleh sebab itu berikut manfaat jika kamu membatasi asupan gula dan garam setiap harinya:
1. Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2
Mengonsumsi makanan manis secara berlebihan dapat berdampak pada meningkatnya risiko diabetes tipe 2, yaitu kondisi kronis yang membuat tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin untuk memproses gula darah (glukosa). Diabetes tipe 2 ditandai dengan gejala-gejala seperti sering buang air kecil, sering haus, lelah, dan lapar. Meminimalisir konsumsi gula dapat menghindari tubuh dari cepatnya terjangkit penyakit diabetes tipe 2.

2. Menghilangkan Lemak di Perut
Lemak di perut tidak hanya membuat tubuh tampak lebih berisi tetapi juga berpotensi memicu obesitas dan penyakit kronis lainnya, seperti stroke, kanker, serangan jantung, hipertensi, hingga demensia. Salah satu faktor yang menyebabkan penumpukan lemak di perut adalah asupan gula yang tinggi, semacam soda manis dan makanan manis. Karena itu, dengan membatasi konsumsi gula secara tidak langsung dapat menghindari atau mencegah timbulnya penyakit-penyakit tersebut.

3. Menyebabkan Hipertensi
Tingginya asupan garam yang berlebihan dapat menyebabkan Hipertensi atau tekanan darah tinggi, mengurangi konsumsi garam dapat membantu menjaga tekanan darah agar tetap stabil. Pasalnya, diet rendah garam diketahui dapat menurunkan tekanan darah sistolik (tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke dalam pembuluh nadi) dan diastolik (tekanan darah pada saat jantung mengembang dan menyedot darah kembali atau pembuluh nadi mengempis kosong). Dikarenakan sifat garam yang menarik air, maka konsumsi garam dapat memicu kelebihan atau penumpukan jumlah cairan ke dalam pembuluh darah, sehingga hal ini dapat mengurangi tekanan darah yang berlebih.

4. Menjaga Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Tidak hanya mengurangi asupan gula yang berdampak positif bagi jantung, namun mengurangi asupan garam juga bisa membantu mencegah kerusakan dan serangan jantung. Hal ini sebenarnya masih berkaitan dengan manfaat mengurangi garam untuk menurunkan tekanan darah. Apabila kadar kolesterol jahat dan tekanan darah dalam tubuh berkurang atau tetap berada dalam rentang normal, maka risiko kerusakan dan serangan jantung pun dapat dihindari serta diminimalisir.

5. Memelihara Tulang
Manfaat mengurangi konsumsi garam berikutnya adalah untuk memperkuat tulang. Pasalnya, garam mempunyai sifat ion yang dapat menarik kalsium keluar dari tulang. Sehingga, apabila dikonsumsi secara berlebihan dapat menurunkan kadar kalsium dalam tulang yang menyebabkan kadar kalsium akan tetap terjaga dan terhindar dari risiko osteoporosis (kondisi ketika tulang menjadi lemah dan rapuh).

Penulis: Mg_Ahmad
Editor: Tiara

Post Comment