5 Cara Terhindar dari Toxic Relationship bagi Anak Muda

Lingkungan pertemanan memang menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan. Pengaruh lingkungan terhadap pembentukan dan pengorganisasian diri nyatanya cukup berpengaruh, jika lingkungan sekitar kita buruk seperti lingkungan pertemanan, sosial, bahkan orang-orang terdekat tentunya kemungkinan besar mempengaruhi pola perkembangan diri seseorang.

Pada era ini terdapat suatu istilah yang kerap kali disebut toxic (lingkungan yang mempengaruhi dan memberikan dampak buruk), hal ini selaras dengan pendapat Sabrina Michele Maxwell ia menjelaskan dalam disertasinya dengan judul “Toxic Relationships: Understanding the Dynamics and Impact of Toxic People on Personal and Professional Well-Being.” dikatakan bahwa toxic behavior ditandai oleh perilaku “menyebalkan” yang cenderung memancing konflik antar pihak.

Maxwell mensejajarkan toxic behavior dengan tiga ciri kepribadian patologis yang biasa disebut ‘karakter gelap’ atau dark triad, yakni narsisisme ( kondisi dimana seseorang memiliki rasa cinta diri berlebihan dan haus akan pujian), psikopatik (dimana seseorang kurang memiliki rasa empati dan melakukan tindakan anti sosial), dan machiavellianisme (ditandai dengan sikap manipulatif, kecerdikan dan pragmatif dalam tujuan tertentu yang sering kali dengan cara yang tidak masuk akal)

Berhubungan dengan toxic people ataupun toxic relationship sangatlah menguras tenaga dan mental, hal ini tentunya akan memberatkan pikiran bahkan memberikan kerugian terhadap psikis seseorang. Oleh karena itu, untuk mencintai diri sendiri banyak orang yang lebih memilih keluar dan menghindari hubungan-hubungan dengan lingkungan yang toxic. Dikutip dari jurnal “Managing Toxic People” karya John M. Ivancevich, Michael T. Matteson, berikut beberapa cara agar dapat terhindar dari lingkungan-lingkungan toxic:

Tetapkan batasan diri
Salah satu cara menghadapi orang toxic adalah dengan cara memberikan batasan interaksi terhadap mereka dan diri kita, memberikan batasan dapat meminimalisir sikap toxic orang lain terhadap dirimu.

Prioritaskan kenyamanan dan ketenangan dirimu
Cara menghindari toxic people adalah dengan menyadari bahwa kenyamanan dan ketenangan dirimu adalah nomor satu. Ketika kita menyadari lawan bicara atau orang di sekitar kira bersikap toxic, miliki pikiran bahwa ketenangan dirimu adalah nomor satu, bukan egois tetapi kenyamanan dan kesehatan diri jauh lebih penting.

Hilangkan rasa penasaran yang berlebih terhadap masalah orang lain
Sebagian dari kita terkadang merasa penasaran terhadap permasalahan yang orang lain sedang hadapi. Namun, tanpa disadari kondisi tersebut dapat menyebabkan kita terseret permasalahan orang tersebut. Cobalah untuk mengabaikan rasa penasaran tersebut. Bila perlu, sampaikan kepada mereka bahwa kamu tidak ingin terlibat lebih jauh dan mencoba memberikan bantuan sebisanya.

Berlatih berkata “Tidak”
Tak semua hal perlu kita setujui dan katakan “iya.” Bila suatu hal ditujukan padamu untuk melakukan hal yang bahkan tidak kamu sukai, berlatihlah berkata “tidak,” berkata tidak bukan berarti kamu jahat, tidak peduli, atau sebagainya. Berkata tidak malah menunjukan bahwa kamu mampu memiliki prinsip sendiri agar terhindar dari lingkungan toxic

Mencoba berkomunikasi kepada seseorang tentang sikap toxicnya
Tidak semua orang menyadari bahwa perilaku mereka toxic, oleh karena itu kamu bisa menyampaikan tentang perilaku mereka saat situasi sedang tenang atau ketika sedang berdua. Berbicara empat mata dapat menghindari hal yang tidak diinginkan dan juga mencoba untuk bertukar pendapat.

Nah, SiGMAnia itulah beberapa cara yang dapat kamu lakukan agar terhindar dari toxic relationship. Tentunya lingkungan dan pertemanan kadang kali memiliki impact positif dan negatifnya tersendiri, karena itu cobalah untuk lebih bijak dalam memilih pertemanan dan lingkungan sehingga kita tetap berkembang di tengah lingkungan yang berkualitas.

Penulis: Mg_Paiz
Editor: Tiara

Post Comment